Hal yang harus diingat saat trader trading cross currency pair memang berpotensi memberikan peluang unik saat tidak ada peluang mata uang mayor. Euro dan yen adalah cross currency pair yang menjadi favorit dan dipilih oleh para trader karena likuiditasnya yang tinggi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai trading.
Salah satunya adalah jika anda ingin melakukan trading dengan cross currency pair di luar euro dan yen. Seperti pilihan lain yaitu AUD/CHF, AUD/NZD, CAD/CHF dan GBP/CHF. Trading dengan menggunakan cross pair ini memang lebih sulit dan lebih beresiko jika dibandingkan dengan trading menggunakan euro atau yen.
Selain itu, memang sedikit sekali jumlah trader yang menggunakan pair-pair ini sehingga mengakibatkan volume transaksinya sangat kecil dan menjadikan likuiditasnya menjadi rendah. Pergerakan harga yang terjadi di pair-pair ini sangatlah volatile, bahkan sulit untuk diprediksi. Berikut adalah contoh yang sudah berhasil FinanciaFX buat pada chart AUD/CHF:
Stop loss yang lebih lebar saat trading banyak digunakan pada pair-pair seperti ini oleh banyak trader. Apabila kita melihat dari pergerakan harga pada chart di atas, pastinya akan lebih sulit untuk menentukan kapan waktu yang tepat dalam membuka posisi.
Jika dibandingkan dengan currency cross yang menggunakan mata uang euro atau yen, pair-pair ini memiliki spread yang cenderung lebih lebar. Jadi jika anda ingin melakukan trading di pair ini, harap bersiap untuk terkena stop loss secara tiba-tiba karena harga bergerak di luar prediksi secara mendadak.
HARGA MAJOR PAIR dipengaruhi oleh cross currency pair
Misalkan The Fed mengumumkan kenaikan nilai suku bunga. Hal ini sudah hampir dipastikan bahwa pasar forex akan bereaksi sangat cepat saat mendengar pengumuman ini dan memasang posisi di hampir semua major pair. Dan efek dari pengumuman ini adalah berdampak pada pair EUR/USD dan GBP/USD yang akan bergerak turun, sementara pair seperti USD/CHF dan USD/JPY akan naik.
Misalnya anda mengambil posisi sell di pair EUR/USD, tapi teman anda mengambil posisi buy di USD/JPY dan anda melihat bahwa teman anda tersebut mendapatkan lebih banyak prift ketimbang anda. Anda pastinya bingung kan?!”
Bila kita lihat secara seksama pair USD/JPY jika dibandingkan dengan pair EUR/USD, Anda akan melihat bahwa pergerakan harga yang terjadi pada pair USD/JPY akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pair EUR/USD. Dan ternyata pair USD/JPY berhasil menembus level resistance kemudian naik 200 pips, sementara EUR/USD hanya turun 100 pip, lalu kemudian berbalik harga di level support.
Hal ini dikarenakan oleh currency cross, pelaku utamanya adalah EUR/JPY. Berikut adalah penjelasannya: