Analisa Teknikal Fibonacci adalah salah satu bidang studi di matematika. Namun, Teknik Fibonacci banyak digunakan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah pada trading forex! Ada berbagai studi Fibonacci di dunia, tapi untuk pembahasan kali ini, FinanciaFX hanya akan menggunakan dua jenis Fibonacci (Fibo), yakni retracement dan extension.
Asal kata Fibonacci adalah berasal dari seorang ahli matematika di Italia. Ia menemukan rangkaian angka sederhana yang kemudian dijadikan rasio untuk menjelaskan berbagai kejadian alam. Rasio Fibonacci dimulai dari baris angka sederhana seperti berikut ini: (0, 1), 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dst.
Untuk mendapatkan angka ini, caranya mudah sekali. Dimulai dari dua angka yang pertama, bila dijumlahkan akan selalu mendapatkan hasil angka yang ketiga. Contohnya, 0 + 1 = 1, 1 + 1 = 2, 1 + 2 = 3, dan seterusnya. Yang unik adalah jika kita membagi salah satu angka dengan angka berikutnya, kita akan selalu mendapatkan angka desimal 0,618 (setelah dibulatkan). Contohnya, 34 : 55 = 0,618.
Namun, apabila kita membagi salah satu angka di deret Fibonacci dengan angka sebelumnya, kita akan selalu mendapatkan hasil angka yang sama, yaitu 1.625 (atau 1.62 setelah dibulatkan). Contohnya, 55 : 34 = 1.62. Angka-angka inilah yang dinamakan dengan rasio emas (golden ratio).
“Lalu, hubungannya dengan trading di mana?”, mungkin pertanyaan ini sekarang timbul di kepala anda.
Sebenarnya, Anda tidak perlu mengetahui hal-hal yang dijelaskan di atas. Hehe. Namun, buat yang penasaran dari mana angka Fibonacci diperoleh, Anda bisa merujuk penjelasan di atas.
FUNGSI FIBONACCI DI TRADING FOREX
Di trading forex, Fibonacci retracement digunakan untuk mendeteksi area support dan resistance. Hampir semua platform trading forex yang disediakan oleh broker memiliki fungsi Fibonacci retracement. Untuk memasukkan Fibonacci ke grafik MT4, sebelumnya Anda harus mencari tahu terlebih dahulu titik Swing high dan Swing low.
FinanciaFX akan memberikan contoh gambar di bawah ini agar lebih jelasnya:
Harap diingat: Fibonacci retracement lebih cocok digunakan untuk kondisi pasar yang sedang trending. Bisa dilihat pada grafik XAUUSD dengan time frames H1 di atas, pasar sedang uptrend. Untuk menentukan level, Anda bisa menarik garis Fibonacci retracement dari swing low ke swing high.
Tekan tombol “Draw Fibonacci Retracement” dengan menekan tombol “Insert”, lalu “Channels”, dan klik “Fibonacci”. Tarik garis untuk menghubungkan titik swing low ke swing high. Mari kita lihat seperti apa ketika level Fibonacci yang sudah terbentuk.
Jadi dengan menarik garis lurus dari swing low ke swing high, MT4 akan otomatis membuat level-level retracement di layar. Jadi pada saat pasar sedang uptrend, garis-garis Fibonacci retracement ini dijadikan support level ketika harga turun dan menyentuh salah satu garis Fibonacci. Setelah itu, trader bisa menjadikan garis-garis Fibonacci ini sebagai acuan untuk pasang order buy saat harga bergerak naik kembali.
Terlihat sangat jelas di gambar di atas, harga kembali bergerak naik setelah mendekati level 38.2%. Jika anda buka order buy di kisaran level retracement 38.2%, sudah pasti Anda akan mendapatkan profit. Lalu, bagaimana dengan kondisi pasar saat downtrend? Caranya juga sangat mudah! Hanya cukup dengan menarik garis dari swing high ke swing low. Seperti ini contohnya:
Jadi dari contoh grafik USD/JPY dengan time frames H1 di atas, kita bisa mencari kondisi di mana pasar sedang downtrend, lalu cari titik tertinggi awal downtrend dan titik terendah. Setelah anda sudah berhasil menemukannya, lalu tekan tombol “Draw Fibonacci Retracement” yang ada di bagian atas layar MT4, lalu tarik garis lurus yang menghubungkan swing high dan swing low.
Begini penampakannya saat level-level Fibonacci sudah terbentuk:
Pada saat kondisi pasar downtrend, level Fibonacci berfungsi sebagai resistance. Trader menjadikan garis-garis Fibonacci ini sebagai patokan untuk membuka order sell. Terlihat harga beberapa kali menguji level 38.2%, tapi gagal menutup di atas level tersebut. Jika anda membuka order di kisaran level tersebut, Anda akan untung
Namun sangat disayangkan, tidak selamanya Fibonacci retracement ini akan selalu benar adanya. Ada kalanya ketika harga bergerak di luar perkiraan dan menembus semua level retracement yang sudah kita buat sebelumnya. Tidak ada yang tahu pasti apakah harga akan bergerak jauh melampaui semua garis Fibonacci yang ada, sebelum kembali bergerak ke arah trend sebelumnya atau justru malah terjadi reversal (pembalikkan harga). Kendala lainnya saat menggunakan Fibonacci retracement adalah setiap trader punya pendapat yang berbeda-beda untuk menentukan di manakah sebaiknya meletakkan swing high dan swing low. Hal ini berakibat pada level retracement antara satu trader dengan yang lainnya akan cenderung berbeda.