Identifikasi reversal pasar forex harus dilakukan secara teliti. Jika tidak maka saat anda panik maka bukan keuntungan yang diraih namun kerugian karena salah pembacaan di pasar forex.
Untuk menghindari harga berbalik arah dengan cepat dan dapat diantisipasi maka pembahasan dilakukan mulai dari pengertian retracement dan reversal.
APA ITU RETRACEMENT DAN REVERSAL?
Retracement merupakan pergerakan harga yang berlawanan arah dengan trend yang sedang terjadi.
Reversal merupakan pergerakan harga yang berbalik arah karena tidak dapat melanjutkan trend yang sedang terjadi.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa setelah harga terendah disentuh maka trend menjadi berbalik arah. Mengenai kondisi ini yang dapat anda pertimbangkan adalah:
Satu cara yang lebih baik saat masuk posisi adalah menggunakan trailing stop sehingga keuntungan dan kerugian dapat segera diantisipasi dengan catatan MT4 Client dalam keadaan online.
Perbedaan yang sangat mendasar antara retracement dengan reversal sebagai berikut :
Retracement : | Reversal: |
Terjadi setelah fluktuatif tinggi | Terjadi kapan saja |
Durasi sebentar saja | Ada pergerakan harga lumayan panjang |
Faktor fundamental tidak berubah | Terjadi karena ada perubahan faktor fundamental |
Saat uptrend harga akan terus naik. Saat downtrend harga terus turun | Saat uptrend, harga mulai turun. Saat downtrend harga mulai naik |
Indikator yang digunakan untuk mengidentifikasinya adalah fibonacci, pivot points dan trendline. Caranya sebagai berikut :
Identifikasi retracement dengan Fibonacci :
Umumnya, retracement terjadi di area Fibonacci 38.2%, 50% atau 61.8% sebelum harga melanjutkan trend yang sedang terjadi. Berikut contohnya:
Tarik garis Fibonacci untuk menghubungkan swing low dengan swing high. Perhatikan level-level Fibonacci 38.2%, 50.% dan 61.8%. Gambar di atas menunjukkan harga tidak dapat lemewati Fibonacci 61.8% sehingga kembali melanjutkan uptrend.
Identifikasi retracement dengan pivot points:
Saat sedang uptrend, level yang diwaspadai support S1, S2, dan S3. Sedangkan saat downtrend, yang diperhatikan adalah resistance seperti R1, R2, dan R3.
Jika retracement maka harga tidak dapat menembus level support S3 atau resistance R3. Jika harga menembus salah satunya, maka reversal yang sedang terjadi.
Identifikasi retracement dengan trend lines:
Tarik garis uptrend atau downtrend kemudian perhatikan pergerakan harga di bawah trend line tersebut.
Jika garis trend line “ditabrak”, maka sebuah reversal sedang terjadi. Agar lebih pasti sebaiknya gabungkan analisis candlestick dengan trend line.
Dengan metode pergerakan harga sedang membentuk retracement atau reversal dapat diidentifikasi sedini mungkin demi keuntungan yang makin maksimal.