Indikator oscillator berfungsi untuk mencari kapan sebuah trend akhirnya berakhir. Indikator Teknis Momentum mengukur jumlah yang harga keamanan telah ubah selama rentang waktu tertentu.
Para trader profesional tidak sedikit yang membicarakan bahwa sinyal ini merupakan sinyal penipuan. Sehingga trader menambahkan beberapa indikator lainnya yang mana fungsinya hanya satu yaitu memberikan sinyal yang paling tepat.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INDIKATOR OSCILLATOR
Indikator oscillator yang terdapat di MT4 antara lain stochastic, RSI dan Parabolic SAR. Ketiganya bisa digunakan untuk mencari sinyal di mana kira-kira sebuah reversal terjadi, yang mana trend sebelumnya sudah kehabisan “tenaga” dan arah trend berpotensi berbalik arah.
Berikut ini kita akan menggunakan tiga buah indikator oscillator sekaligus, yakni stochastic, RSI, dan Parabolic SAR. Mari kita lihat apakah menggabungkan ketiganya bisa memberikan sinyal trading yang kuat.
Bisa dilihat dari gambar di atas, ketiga indikator memberikan sinyal yang sama dan hasilnya? Profit! Namun ada kalanya masing-masing indikator tidak memberikan sinyal yang sama. Inilah yang dinamakan dengan fakeout. Mari kita lihat contohnya di bawah ini:
Terlihat di sini beberapa kali masing-masing indikator sepersi sedang “galau” dan saling memberikan sinyal yang berbeda. Bila anda memilih untuk memercayai salah satu indikator, atau dalam hal ini dua indikator yang memberikan sinyal yang sama, sudah pasti anda akan mendapatkan rugi, bukannya untung.
Langkah terbaik ketika menemui situasi ini adalah jangan trading! Terapkan disiplin di dalam diri anda untuk hanya trading di saat ketiga indikator memberikan sinyal yang sama. Hindari konflik sinyal seperti ini jika anda tidak ingin rugi pada saat trading.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INDIKATOR MOMENTUM
Indikator momentum banyak digunakan oleh para trader untuk mencari konfirmasi trend. Dengan menggunakan indikator-indikator ini, trader bisa mencari tahu apakah trend yang sedang terjadi akan terus berlangsung. Keuntungan dari menggunakan indikator momentum ini adalah trend lebih mudah untuk dicari. Kekurangannya, anda tidak bisa mendeteksi trend ini lebih awal dan terlambat masuk pasar.
Berikut contoh dari penggunaan indikator momentum:
Di chart EUR/USD di atas, kami menggunakan indikator EMA 10 (merah) dan EMA 20 (biru), serta indikator MACD. Bisa dilihat saat garis EMA 10 memotong garis EMA 20 yang merupakan sinyal beli atau jual turut diperkuat oleh indikator MACD yang mengatakan hal yang sama.
Namun tak jarang juga perpaduan kedua indikator ini memberikan sinyal yang tak akurat alias fakeout. Berikut contoh kejadiannya yang bisa anda lihat di MT4 anda:
Di atas, indikator MACD memberikan sinyal sell yang cukup kuat dengan barisan histogram yang terus bergerak turun dan garis sinyal yang bergerak menjauh dari histogram. Namun justru di indikator moving average tidak terbentuk persilangan apa pun yang merupakan sinyal untuk ambil posisi sell. Di sini anda akan bingung untuk memilih indikator mana yang berkata sebenarnya. Namun seperti yang sudah kami katakan sebelumnya, jika kedua sinyal tidak memberikan sinyal yang sama, hindari trading! Sangat tidak disarankan untuk “hitung kancing” untuk memilih indikator mana yang benar, karena apa pun hasilnya, anda pasti akan rugi.